
JAKARTA, PERISAI UPER (14/05/2023)- Upstract merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pertamina. Pada tahun ini, acara Upstract dinamakan dengan Upstract 5.0 dengan mengambil tema “Smart City”. Upstract 5.0 diselenggarakan di ruangan Audit, lantai 3, Griya Legita, Universitas Pertamina, Jakarta Selatan. Acara ini dimulai di jam 13:00 WIB dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan para peserta,. Selanjutnya Febriena Rizayanti, S.HI sebagai moderator acara memulai acara ini, yang pertama-tama dalam acara ini terdapat sambutan oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina yaitu Bapak Budi W. Soetjipto, PH.D. Pada kesempatan tersebut Bapak Budi berharap bahwa acara Upstract ini menjadi wadah untuk mahasiswa Universitas Pertamina, terkhusus kepada mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan dan peserta Upstract 5.0 menjadi lebih memerhatikan lingkungan hidup sekitar kita, serta untuk lebih memerhatikan proteksi terhadap planet bumi demi kehidupan ramah lingkungan demi kebaikan hidup manusia.
Selanjutnya, terdapat rangkaian sambutan-sambutan lainnya seperti dari Ketua Pelaksana Upstract 5.0 yaitu Wisnu Saputra, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan yaitu Lailatul Ghonimah, Pembina Kemahasiswaan Program Studi Teknik Lingkungan yaitu Dr.Eng. Nova Ulhasanah, ST ,M.Eng., dan Ketua Program Studi Teknik Lingkungan yaitu Dr.Eng. Ari Rahman,S.T., M.Eng. Besar harapan bahwasannya acara Upstract ini dapat terus berlangsung tahun ke tahun, dan diharapkan dengan Upstract yang terlaksana setiap tahun dapat memberi impact baik yang besar terhadap lingkungan.

Rangkaian acara Upstract 5.0 2023 pada kesempatan kali ini, dimeriahkan oleh Prof.Suhono Harso Supangkat yang pada saat ini merupakan Director Smart Cities and Communities Inovation Center di Institut Teknologi Bandung. Beliau memberikan ilmu dan pengetahuannya tentang konsep dan mekanisme didalam Smart City. Prof. Suhono memulai pemaparan mengenai Smart City bahwa konsep kota terdiri dari suatu struktur fisik, lingkungan hidup, interaksi penduduk, dan tentunya informasi juga urbanisasi. Beliau memaparkan bahwasannya “People have become educated, but have not become human”. Definisi tersebut dijelaskan bahwasannya pada era menuju Society 5.0 saat ini masih banyak manusia yang tidak peduli terhadap lingkungan mulai dari hal kecil maupun hal besar, padahal harusnya pada era menuju Society 5.0 saat ini memfokuskan bagaimana adanya pengembangan masyarakat berkualitas tinggi disertai dengan teknologi canggih yang mendorong inovasi menciptakan nilai baru.
Prof. Suhono juga pada kesempatan ini memaparkan bahwasannya hybriditas yang terjadi karena Covid-19 beberapa waktu lalu, nyatanya memberikan hikmah dengan pembatasan antar manusia, dan memungkinkan terjadinya struktur perubahan masyarakat kota yang ada. Namun disisi lain, persoalan perkotaan semakin hari semakin tinggi, dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap persoalan kota tersebut. Beliau juga menjelaskan bahwasannya kota cerdas yaitu kota yang bisa mengelola sumber daya sehingga kehidupan di kota tersebut nyaman dan membahagiakan. Didalam konsep Smart City, menurut beliau harus ada peningkatan quality of life, bagaimana tata kelolanya, citizen relationship merupakan hal-hal yang harus diperhatikan untuk membangun smart city. Disamping itu menurut beliau juga, teknologi bukan merupakan hambatan dalam pembentukan smart city, melainkan hambatan tersebut bisa saja merupakan peoples dan lingkungannya, maka dari itu dibutuhkan living Lab, ucap Prof. Suhono. Sebagai penutup beliau menegaskan bahwasannya peningkatan teknologi adalah penting dengan perlu adanya kerja sama antar pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa untuk mengelola Indonesia salah satunya melalui pembangunan living lab. Acara ini ditutup dengan pemberian plakat kepada narasumber, dan pada sore hari nya acara dilanjutkan dengan music festival Upstract 5.0 yang sangat meriah.
Penulis: Alif.S
Leave a Reply