
JAKARTA, PERISAI UPER (14/02/2023) – Valentines Day merupakan hari yang dikenal oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Perayaan terhadap valentine ini ramai dirayakan oleh banyak kalangan luas, tak terkecuali untuk anak-anak muda. Jika berbicara mengenai sejarahnya, budaya hari valentine ini tercatat berawal sejak masa Romawi Lupercalia yang pada akhirnya seiring berjalannya waktu, diganti dengan Hari St.Valentine pada abad ke-5 Masehi oleh Paus Gelasiuis I.
Seiring berjalannya zaman, budaya hari valentine yang berasal dari barat ini terus berkembang di lingkup generasi muda Indonesia. Generasi muda Indonesia menganggap hari valentine merupakan momen yang ditunggu-tunggu untuk pengungkapan dan pembuktian rasa kasih sayang kepada orang-orang yang dicintai dalam hidupnya masing-masing.
Berbagai perspektif anak muda terhadap budaya hari valentine pun ditanggapi macam-macam oleh mereka. Menurut Inez yang merupakan Mahasiswi Universitas Pertamina semester 3, ia mengartikan hari valentine merupakan hari kasih sayang yang pada saat ini cenderung berorientasi makna nya kepada pasangan. Disamping itu, menurut ia pun hari valentine ini tidak wajib untuk dirayakan. “Valentine ini balik lagi ke masing-masing personality sih, kalau emang dirayakan sebisa mungkin sewajarnya aja, atau mungkin dengan memberi hadiah ke orang yang membutuhkan disana, bukan hanya pacar saja” Ujar Inez.
Makna bahwa hari valentine merupakan penrealisasian terhadap kasih sayang terhadap kekasih saja, sebenarnya merupakan pemaknaan yang cukup old school untuk generasi muda sekarang ini. Brilliando, Mahasiswa Universitas Pertamina semester 3 memberikan opininya mengenai hari valentine. Menurut ia pemaknaan mengenai hari valentine ini sebenarnya luas banget untuk kita sebagai generasi muda, bisa mengarah kepada orang tua, sahabat, rekan kerja, kakek nenek, dan bahkan orang yang sekiranya membutuhkan diluar sana. Menurutnya, sebenarnya merealisasikan valentines day juga dapat dilakukan dengan memberi reward kepada orang-orang terkasih, atau bahkan kepada diri sendiri, seperti waktu untuk mengevaluasi diri dalam memberikan atau pun mewujudkan kasih sayang yang tulus.
Nah, maka dari itu di era baru sekarang ini merayakan hari valentine ini dapat dilakukan dengan self-love seperti melakukan aktivitas yang menghibur diri, berterima kasih kepada orang tua dan sahabat disamping kepada pasangan, atau bahkan berbagi kepada orang yang membutuhkan diluar sana. Sebagai generasi muda, jangan sampai kita terjerumus ke makna negatif dari hari valentine yaa!
AS
Editor: Senja
Leave a Reply